Wednesday, March 16, 2011

Aku Berpikir Maka Aku Ada

      Sebuah kaklimat yang di lontarkan oleh seorang filusuf agung dari perancis yaitu rena descartes juga dikenal sebagai Renatus Cartesius beliau juga seorang matematikawan. karna kebesaranya dan kepandaianya pada bidang filsafat dan matematika sampai-sampai beliau di juluki degan "penemu filsafat modern" dan bapak "matematika modern" adalah salah satu pemikir paling penting dan berpengaruh dalam sejarah barat modern. Dia menginspirasi generasi filsuf kontemporer dan setelahnya, membawa mereka untuk membentuk apa yang sekarang kita kenal sebagai rasionalisme kontinental, sebuah posisi filosofikal pada Eropa abad ke-17 dan 18.
      merujuk pada buah karyanya yang meleggenda sampai pada saat ini, sepenggalan kata yang menginspirasi perubahan atau revolusi falsafi di eropa pada zamanya yaitu cogito ergo sum... I think, therefore I am....Je pense donc je suis.......أعتقد بعد ذلك أنا موجود....Ich denke, dann existiere ich...Ben var o zaman düşünmek........jika kita menilik lebih dalam tentang apa yang sedang di pikiroan descartes hingga muncul perkataanya yang seperti itu bahwasanya Descartes ingin mencari kebenaran dengan pertama-tama meragukan semua hal. Ia meragukan keberadaan benda-benda di sekelilingnya. Ia bahkan meragukan keberadaan dirinya sendiri. Descartes berpikir bahwa dengan cara meragukan semua hal termasuk dirinya sendiri tersebut, dia telah membersihkan dirinya dari segala prasangka yang mungkin menuntunnya ke jalan yang salah. Ia takut bahwa mungkin saja berpikir sebenarnya tidak membawanya menuju kebenaran. Mungkin saja bahwa pikiran manusia pada hakikatnya tidak membawa manusia kepada kebenaran, namun sebaliknya membawanya kepada kesalahan. Artinya, ada semacam kekuatan tertentu yang lebih besar dari dirinya yang mengontrol pikirannya dan selalu mengarahkan pikirannya ke jalan yang salahSampai di sini, Descartes tiba-tiba sadar bahwa bagaimanapun pikiran mengarahkan dirinya kepada kesalahan, namun ia tetaplah berpikir. Inilah satu-satunya yang jelas. Inilah satu-satunya yang tidak mungkin salah. Maksudnya, tak mungkin kekuatan tadi membuat kalimat "ketika berpikir, sayalah yang berpikir" salah. Dengan demikian, Descartes sampai pada kesimpulan bahwa ketika ia berpikir, maka ia ada. Atau dalam bahasa Latin: COGITO ERGO SUM, aku berpikir maka aku ada..

No comments:

Post a Comment